Pythagoras adalah seorang matematikawan Yunani kuno yang terkenal karena teorema yang menghubungkan sisi-sisi segitiga siku-siku. Teorema ini, yang dikenal sebagai rumus Pythagoras, menyatakan bahwa kuadrat dari panjang hipotenusa segitiga siku-siku sama dengan jumlah kuadrat dari panjang kedua sisi lainnya. Dalam artikel ini, kita akan menjelaskan lebih lanjut mengenai rumus Pythagoras, aplikasinya, dan contohnya.
Teorema Pythagoras
Teorema Pythagoras dinyatakan dalam rumus: a² + b² = c². Di mana a dan b adalah panjang sisi-sisi segitiga siku-siku, sedangkan c adalah panjang hipotenusa. Rumus ini sangat penting dalam berbagai bidang, termasuk arsitektur, fisika, dan teknik. Dengan menggunakan teorema ini, kita dapat menghitung jarak antara dua titik di dalam ruang dua dimensi.
Aplikasi Rumus Pythagoras
Rumus Pythagoras memiliki banyak aplikasi praktis. Misalnya, dalam konstruksi bangunan, insinyur sering menggunakan rumus ini untuk memastikan bahwa sudut bangunan benar-benar siku. Selain itu, dalam navigasi, rumus ini membantu menentukan jarak terpendek antara dua lokasi di peta.
Contoh Perhitungan
Jika kita memiliki segitiga siku-siku dengan panjang sisi a = 3 dan b = 4, kita dapat menghitung panjang hipotenusa. Dengan menggunakan rumus Pythagoras, c² = 3² + 4², maka c² = 9 + 16, sehingga c² = 25. Oleh karena itu, c = 5. Ini menunjukkan bahwa panjang hipotenusa segitiga tersebut adalah 5.
Dalam kesimpulan, rumus Pythagoras adalah alat yang sangat berguna dalam matematika dan ilmu pengetahuan. Dengan memahami dan menerapkan rumus ini, kita dapat menyelesaikan berbagai masalah yang melibatkan segitiga siku-siku secara efektif. Teorema ini tidak hanya penting bagi para pelajar, tetapi juga bagi profesional di berbagai bidang.